KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat
Allah Subhanahu Wata’ala, karena atas limpahan rahmat dan hidayahnya kami dapat
menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Tak lupa
kami ucapkan banyak terimakasih kepada guru mata pelajaran yang telah memberi
kami tugas untuk membuat makalah yang berjudul ‘’Pengaruh Perkembangan
Teknologi dan Ilmu Pengetahuan dengan Perang Dunia II dan Perang Dingin‘’ini.
Makalah yang kami buat ini
disusun berdasarkan sumber-sumber yang ada, semoga bermanfaat bagi para pembaca
yang suka terhadap mata pelajaran sejarah.
Kami, seluruh kelompok meminta
maaf apabila didalam makalah ini terdapat kekurangan. Sekali lagi semoga
bermanfaat.
Turi, Januari 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR...................................................................................................................... i
DAFTAR
ISI..................................................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang ...................................................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah ................................................................................................................. 2
C.
Tujuan Masalah...................................................................................................................... 2
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Perkembangan IPTEK pada Massa Perang Dunia II ............................................................ 3
B.
Perkembangan
Sistem Ekonomi Internasional dengan Perubahan Politik dan
Ekonomi
Indonesia ............................................................................................................... 7
C.
Perkembangan
Politik Dunia Masa Perang Dingin ............................................................... 12
D.
Hubungan Pemerintahan Komunis di Cina, Perang Korea,
Dan Revolusi Kuba
dengan Perluasan Perang Dingin ke Luar Eropa .................................................................. 15
E.
Perkembangan Teknologi Persenjataan dan Ruang
Angkasa pada Perang
Dingin ................................................................................................................................... 16
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan ........................................................................................................................... 21
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perang Dunia ke-2 (1 September
1939 – 2 September 1945) secara sederhana adalah perang terbesar yang pernah
dicipta manusia sebagai hasil dari puncak perselisihan yang tak terjembatani
antara beberapa negara besar. Perselisihan itu sendiri disebabkan oleh berbagai
ketidakpuasan terhadap tatanan yang tersusun pasca Perang Dunia ke-1
(1914-1918) ditambah berbagai konflik lama pra perang besar tersebut.
Tiga orang Fir’aun Modern dapat
dikatakan sebagai penyebab terjadinya perang besar tersebut. Mereka adalah
Adolf Hittler kanselir Nazi Jerman, Josef Stalin Pemimpin Komunis
Uni Soviet dan Benito Mussolini Pemimpin Fasis Itali.
Pada 1 September 1939 pasukan Jerman
melintasi Polandia, tanggal tersebut dikenang sebagai awal Perang Dunia ke-2
yang kelak menewaskan sekitar 50.000.000 orang.
Pada 3 September 1939, Perancis
dan Persemakmuran Inggris menyatakan perang dengan Jerman. Sesuai kesepakatan
rahasia dengan Hitler, Josef Stalin menyerbu sisi timur Polandia pada 17
September. Bulan November 1939 hingga Maret 1940, Uni Soviet mencaplok
Lithuania, Latvia dan Estonia serta sebagian Finlandia.
Antara April-Juni 1940 pasukan
Jerman menyerbu Denmark, Norwegia, Belanda, Belgia, Luxemburg dan Perancis.
Pasukan Sekutu segera ditarik dari Eropa daratan dan bertahan di Inggris.Italia
bergabung dengan Jerman pada Juni 1940. Dari pangkalan di Libya, pasukan Italia
mencoba merebut Mesir dari Sekutu namun gagal.
Bulan Agustus 1940 Hitler
mengirim sejumlah besar armada udaranya sebagai persiapan menaklukan Inggris
dan berkobarlah apa yang disebut Battle Of Britain. Walaupun Jumlahnya lebih kecil,
Sekutu mampu membendung angkatan udara Jerman (Luftwaffe) yang berarti
membendung ambisi Hitler menaklukan Inggris. Sejak itu hingga menjelang usai
perang, Jerman hanya rutin mampu membom negara pulau tersebut.
Bulan April 1941, Hitler
bergerak lagi bersama Italia, Bulgaria, Rumania dan Hungaria dia menyerbu
Yugoslavia dan Yunani. Tetapi mungkin proyek penaklukannya yang terbesar adalah
menyerbu Uni Soviet pada 22 Juni 1941. Stalin walaupun sudah menduga hal
tersebut sempat dipaksa melepas wilayah luas negerinya dan bertahan pada garis
yang membentang dari Leningrad di utara hingga Stalingrad di
selatan.Demikianlah, pada pertengahan 1942 Jerman beserta rekan-rekannya lazim
disebut Poros menguasai hampir seluruh Eropa ditambah sebagian Afrika Utara.
Walaupun niat Hitler menguasai
dunia telah mendapat beberapa teman di Eropa, dia agaknya merasa belum cukup.
Hitler menginginkan sekutu yang lebih kuat dan dia mendapatkannya dari belahan
dunia lain yaitu Jepang yang pada waktu itu dipimpin oleh Jenderal Hideki Tojo.
Pada 27 September 1940 Jerman, Italia dan Jepang mengikat diri dengan fakta
Tiga Negara.
B. Rumusan Masalah
1.
Perkembangan IPTEK pada Massa Perang Dunia II?
2.
Perkembangan
Sistem Ekonomi Internasional dengan Perubahan Politik dan Ekonomi Indonesia?
3.
Perkembangan
Politik Dunia Masa Perang Dingin?
4.
Hubungan Pemerintahan Komunis di Cina, Perang Korea,
Dan Revolusi Kuba dengan Perluasan Perang Dingin ke Luar Eropa?
5.
Perkembangan Teknologi Persenjataan dan Ruang
Angkasa pada Perang Dingin?
C. Tujuan Makalah
Pembuatan makalah ini bertujuan
untuk :
1.
Mengetahui
perkebangan IPTEK pada perang dunia Ke-II dan Perang Dingin
2.
Menambah
wawasan tentang perkembangan IPTEK dan perang dunia Ke-II dan Perang Dingin
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Perkembangan
IPTEK pada Massa Perang Dunia II
Dengan adanya inovasi iptek di
implementasikan dalam wujud kepentingan perang dan pesawat terbang,roket,
eksplorasi antariksa hingga tenaga atom menandai sebuah era baru perkembangan
iptek dunia.Dalam perang dunia II penggunaan teknologi untuk kepentingan perang
begitu menonjol.penggunaan tank dalam pada konflik perang dunia I dan bom atom
pada perang dunia II tanda-tanda yang sama sebagai tanggapan dari rangsangan
kebutuhan militer yang mendesak.selain itu inovasi pesawat terbang pun menjadi
priolitas tersendiri sebagai media fiktif untuk melakukan peperangan
diudara.perang udara menjadi salah satu ciri dari inovasi teknologi yang telah
mengubah pola perang konvesional didarat dan laut.
Inovasi-inovasi teknologi tersebut
telah mengubah karakter perang itu sendiri.dalam hal ini temuan-temuan
teknologi akan difokuskan pada perang dunia II.salah satu teknologi yang
dikembangkan selama perang dunia II adalah roket.perinsip daya dorong roket
sebagai alat untuk mencapai kecepatan melepaskan diri dari gravitasi bumi telah
ditunjukkan konstantin tsiolkovsky dan pakar amerika Robert H.Goddard.goddard
membangun roket berbahan bakar gas cair pada tahun 1962.
Ø Meningkatkan
Daya Dorong Roket:
Peningkatan daya dorong roket
dilakukan untuk menaruh satelit-satelit ke dalam orbit dan pemeriksaan
penggunaan satelit untuk keperluan komunikasi.fungsi lainnya untuk mengamati
keadaan udara,memantau untuk keperluan militer, dan survei topografis dan
geografis.
Ø Program
Pesawat Angkasa Berawak: Tahapan ini dia diawali oleh kosmonot rusia yuri
gagarin,pada tanggal 12 april 1961 dalam pesawat vostok I.penerbangan ini
memperhatikan penguasaan masalah yang dapat membawa pesawat dan awaknya ke
atmosfer bumi, yaitu awak pesawat yang berjalan di luar angkasa.
Ø Program
Menuju Bulan:
Bermula dengan pendekatan-pendekatan ke bulan dilanjutkan dengan survei
pendaratan berawak ke permukaan. NASA mendalami studi ruang angkasa, sedangkan
ARPANET dibawah departemen pertahanan DARPA( defence advence research protect
agency) mempromosikan ilmu komputer dan pemrosessan informasi dalam pemusatan
informasi.
1. Pemanfaatan Teknologi Nuklir Pada
Perang Dunia II
a.
Teknologi nuklir untuk kepentingan
Militer: Mengingat
tehnologi nuklir merupakan suatu teknologi maju yang sangat strategis, sejak
perang dunia kedua telah dikembangkan senjata pemusnah massal yang berbasis
pada teknologi nuklir, yag dikenal dengan senjata nuklir (nuclear weapon) dan
peralatan perang berbasis teknologi nuklir salah satunya adalah kapan selam
nuklir.
b.
Senjata Nuklir: Senjata nuklir adalah salah satu
alat pemusnah masal yang mendapatkan daya ledak (daya hancur) dari reaksi
nuklir, baik reaksi fisi atau kombinasi dari fisi dan fusi. Keduanya melepaskan
sejumlah besar energi dari sejumlah massa yang kecil, bahkan senjata nuklir mini
dapat menghancurkan sebuah kota dengan ledakan, api, dan radiasi. Sejak
berakhirnya perang dunia kedua, badan internasional seperti PBB, dalam hal ini
ditangani secara khusus oleh IAEA, berusaha untuk mengendalikan penggunaan dan
pengembangan teknologi nuklir sebagai senjata pemusnah massal.
Pada Perang Dunia kedua, Amerika membiayai sebuah proyek
rahasia yang bernama Manhattan Project, proyek ini mempunyai tujuan membuat
senjata nuklir berdasarkan pada setiap jenis unsur belah (fissile material).
Dalam pelaksanaan proyek tersebut, pada tanggal 16 Juli 1945 Amerika Serikat
telah meledakkan senjata nuklir pertama dalam sebuah percobaan dengan nama
sandi "Trinity", yang diledakkan dekat Alamogordo, New Mexico.
Percobaan ini bertujuan untuk menguji cara peledakkan senjata nuklir.
Di luar kepentingan percobaan proyek, Bom uranium pertama
diberi nama Little Boy, diledakkan di kota Hiroshima, Jepang, pada tanggal 6
Agustus 1945, diikuti dengan peldakkan bom plutonium Fat Man di Nagasaki. Sejak
diledakkannya Fat Man, jepang bertekuk lutut pada sekutu dan berakhirlah Perang
Dunia Kedua.
Sejak peledakkan tersebut, tidak ada senjata nuklir yang
dilepaskan secara ofensif. Namun, perlombaan senjata untuk mengembangkan
senjata pemusnah terjadi. Empat tahun berikutnya, pada 29 Agustus 1949, Uni
Soviet meledakkan senjata fisi nuklir pertamanya. Inggris mengikuti pada
tanggal 2 Oktober 1952, Prancis pada 13 Februari 1960, dan Cina pada 16 Oktober
1964.
Berbda dengan senjata pemusnah konvensional, senjata nuklir
masih mempunyai efek mematikan hingga 2-5 tahun setelah diledakkan disamping
korban tewas sesaat setelah diledakkan. Setengah dari korban yang tewas di
Hiroshima dan Nagasaki meninggal dua lima tahun setelah ledakan nuklir yang
diakibatkan oleh paparan radiasi.
Disamping senjata (bom) nuklir, senjata pemusnah masal
lainnya yang berbasis teknologi nuklir adalah Senjata radiologi. Senjata
radiologi adalah tipe senjata nuklir yang dirancang untuk menyebarkan material
nuklir yang berbahaya ke wilayah musuh. Senjata tipe tidak memiliki kemampuan
ledakan seperti bom fisi atau fusi, namun mengkontaminasi sejumlah besar
wilayah untuk membunuh banyak orang. Senjata radiologi tidak pernah dilepaskan
karena dianggap tidak berguna bagi angkatan bersenjata konvensional. Namun senjata
tipe ini meningkatkan kekhawatiran terhadap terorisme nuklir.
Sejak tahun 1945 hingga tahun 1963, lebih dari 2000
percobaan nuklir dilakukan. Pada tahun 1963, seluruh negara pemilik dan
beberapa negara non pemilik senjata nuklir menandatangani Limited Test Ban
Treaty, yang berisi bahwa mereka tidak akan melakukan percobaan senjata nuklir
di atmosfer,bawah air, atau luar angkasa. Perjanjian ini masih mengijinkan
percobaan nuklir bawah tanah. Prancis melanjutkan percobaan nuklir di atmosfer
hingga tahun 1974, Cina hingga tahun 1980. Percobaan bawah tanah terakhir oleh
Amerika Serikat dilakukan pada tahun 1992, Uni Soviet di tahun 1990, dan
Inggris di tahun 1991, sedangkan Prancis dan Cina hingga tahun 1996. Setelah
mengadopsi Comprehensive Test Ban Treaty di tahun 1996, seluruh negara tersebut
telah disumpah untuk menghentikan seluruh percobaan nuklir. India dan Pakistan
yang tidak termasuk ke dalam negara-negara tersebut melakukan percobaan nuklir
terakhirnya di tahun 1998.
Senjata nuklir adalah senjata yang paling mematikan yang
pernah diketahui. Ketika Perang Dingin, dua kekuatan besar memiliki sejumlah
besar persenjataan nuklir yang cukup untuk menghancurkan ratusan juta orang.
Berbagai generasi manusia hidup dalam bayang-bayang penghancuran oleh nuklir, direlfeksikan
dalam film-film seperti Dr. Strangelove dan Atomic Cafe.
c. Kapal
Selam Nuklir: Kapal
Selam Nuklir (KSN) adalah kapal selam yang pengoperasiannya menggunakan tenaga
nuklir sebagai sumber tenaga. KSN menggunakan reaktor air bertekanan atau PWR (pressurizer
water reactor) sebagai sumber tenaga memutar turbin utama yang menggerakkan
baling-baling serta motor elektrik pengisi baterai yang menghasilkan listrik
untuk berbagai keperluan. Berbeda dengan kapal selam diesel, kapal selam nuklir
tidak perlu muncul ke permukaan untuk menghisap udara seperti yang dilakukan
kapal selam diesel yang memerlukan udara dalam pembakaran bahan bakarnya.
Keunggulan KSN terletak pada masa operasionalnya serta lebih bertenaga meskipun
kapal selam mempunyai ukuran besar dan harus dalam kondisi menyelam, uranium
sebagai bahan bakar dari reaktor dapat diganti setelah 3 tahun pemakaian.
Faktor penghambat operasional kapal selam nuklir adalah kebutuhan atau suplai
logistik awak kapal.
KSN pertama dibuat tahun 1951, yang dipelopori oleh seorang
perwira AL Amerika Serikat,Kapt. Hyman G. Rickover. Karya pertama nya adalah:
USS Nautilus (1951)Yang revolusioner dari KSN adalah penggunaan reaktor nuklir
untuk membangkitkan tenaga gerak propeller dan pengisian (recharge) battere-battere
yang akan digunakan oleh motor listrik. Jadi posisi mesin diesel diambil alih
oleh Reaktor Nuklir Mini. Sedang motor listrik tetap dipertahankan.
2.
Teknologi
Persenjataan
Teknologi persenjataan selalu
mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Teknologi persenjataan yang
dikembangkan oleh Negara-negara maju antara lain: senjata darat, udara, senjata
nuklir, senjata laser, dan senjata biologi.
Tahun 1912, bom berbentuk granat
tangan yang sederhana. Bom berkembang menjadi senjata yang dijatuhkan dari
pesawat. Bom kemudian berkembang menjadi rudal yang merupakan elemen kunci
dalam pertahanan strategis Negara-negara besar, seperti USA, Rusia, Inggris,
Perancis, dan Cina.
Rudal sebagai wahana pelontaran hulu
ledak bias nuklir atau senjata pemusnah massal lainnya dalam hal ini kimia dan
biologi dikembangkan melalui teknologi peroketan.
Dunia mengenal Robert Goddard (USA),
Konstantin Tsiolkovsky (Rusia) dan Wernher von Braun(Jerman) yang dikenal
sebagai bapak peroketan. Roket-roket Hitler pada masa PD II, seperti V-2 pernah
mengancam London, Inggris.
Tahun 1957, Rusia berhasil
meluncurkan Sputnik. Sementara itu dengan didukung oleh von Braun, USA
mengembangkan Roket Saturnus V yang membawa astronotnya ke bulan.
Kini teknologi peroketan untuk
membuat rudal sudah meluas, selain Negara-negara diatas Iran, Korea Utara, dan
Irak juga memiliki teknologi peroketan. Arab Saudi juga memiliki rudal balistik
jarak sedang yang dibeli dari CIna. USA bersama sekutunya menerapkan Missile
Technology Control Regime (Badan pengawasan teknologi rudal).
Perang rupanya mendorong para
teknokrat menjadi kreatif untuk menciptakan senjata perang. Igor Sikorsky ialah
orang pertama kali mengembangkan helicopter untuk kepentingan militer.
Sejak tahun 1967, AS dan Rusia
bersaing mengembangkan konsep pesawat tempur modern bermesin jet supersonic
jarak jauh antar benua.
Pada tanggal 2 Agustus 1939, Albert
Einstein menulis surat kepada presiden Franklin Roosevelt. Dalam surat tersebut
diberitahukan bahwa NAZI-Jerman sedang giat memurnikan uranium dan kemungkinan
bahan tersebut dipersiapkan untuk pembuatan bom atom dengan kekuatan besar.
Tidak lama kemudian pemerintah AS menggelar suatu proyek rahasia yang disebut
Proyek Manhattan.
Senjata lain yang berbahaya adalah
senjata biologi yang dapat menyebabkan jatuhnya ribuan korban hanya dengan
menggunakan sedikit material. Senjata biologi dapat dikembangkan dengan
mempergunakan organisme-organisme hidup (bekteri dan virus) atau toksin (racun)
yang diperoleh dari organisme-organisme.
Program senjata biologi juga lebih
mudah disamarkan dalam bentuk fasilitas produksi dan penelitian biasa daripada
melalui fasilitas nuklir atau kimia. Bagian paling sulit untuk menyembunyikan
program senjata biologi adalah proses akhirnya, yaitu ketika organisme atau zat
toksin diletakkan di hulu ledak misil, bom, senjata artileri, atau tangki
penyemprot aerial.
Kesepakatan Persenjataan Biologi
(KPB) yang diperlakukan pada tahun 1975, melarang penelitian, pengembangan,
produksi, penimbunan, atau pengambilalihan senjata biologi dan toksin.
Kesepakatan tersebut melarang system pengangkutan yang dirancang untuk
mengangkut jenis-jenis senjata tersebut. Aturan tersebut berasal dari aturan
perang kuno yang melarang penggunaan senjata ataupun substansi
"beracun" dalam konflik bersenjata yang pertama kali dimodifikasi
dalam Kesepakatan Den Haag pada tahun 1899 dan 1907.
B.
Perkembangan Sistem Ekonomi
Internasional dengan Perubahan Politik dan Ekonomi Indonesia
Perang
Dunia II merupakan perang yang sangat mengerikan dan lebih hebat dibandingkan
dengan Perang Dunia I. Akibat yang ditimbulkan Perang Dunia II menyangkut
perubahan bidang politik dan ekonomi.
1. Perubahan
di Bidang Politik
Perubahan
politik yang tampak setelah berakhirnya Perang Dunia II, antara lain sebagai
berikut.
a. Tampilnya
Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai Negara Adidaya Amerika Serikat dan Uni
Soviet adalah dua negara adikuasa (super power) yang besar peranannya di dalam
mengakhiri PD II dan memainkan peranan di dunia internasional. Negara Barat
lain, seperti Inggris, Prancis, Jerman, dan Italia, sudah mundur kedudukannya
sebagai kekuatan dunia (world power).
b. Terjadi
Persaingan di Antara Negara Adidaya Amerika Serikat dan Uni Soviet berusaha
untuk saling berpengaruh dan berkuasa di dunia. Persekutuan mereka dalam PD II
merupakan persekutuan aneh. Mereka dapat bersekutu karena mempunyai musuh yang
sama, yaitu pihak poros (Jerman, Jepang, dan Italia) Namun, setelah musuh
bersamanya lenyap, Amerika Serikat yang berpaham liberal-kapitalis tidak
sejalan dengan Uni Soviet yang berpaham sosialis-komunis. Secara material,
Amerika Serikat lebih kuat dibandingkan Uni Soviet. Mereka saling berebut untuk
mendapatkan pengaruh dan berkuasa di dunia.
c. Timbul
Politik Memecah Belah. Amerika Serikat dan Uni Soviet berusaha menjalankan politik
memecah belah bangsa lain demi kepentingan mereka sendiri. Mereka membagi
negaranegara yang mempunyai arti penting, seperti Korea, Vietnam, dan Jerman
untuk mendukung kepentingan kedua negara adidaya tersebut.
d. Timbulnya
Negara-Negara Nasional. Negara-negara imperialis Barat, seperti, AS, Inggris,
Prancis, Belanda, Portugal, dan Spanyol tidak mampu lagi menghalangi semangat
perjuangan bangsa-bangsa yang mereka jajah. Usaha untuk menindas rakyat jajahan
hanya membuang biaya dan mengorbankan rakyatnya sendiri. Mereka mengakui atau
memberikan kemerdekaan kembali kepada negara-negara yang dijajah. Dengan
demikian pasca-PD II banyak negara-negara di kawaan Asia dan Afrika memperoleh
kemerdekaan.
e. Timbul
Persekutuan Militer Kembali. Sebagai balance of power policy (penyeimbang
kekuatan), negara-negara adidaya berusaha mengadakan persekutuan baru demi
keamanan bersama (Collective Security) sehingga timbul pakta-pakta yang
bersifat militer. Misalnya, Amerika Serikat mendirikan North Atlantic Treaty
Organization (NATO) yang diimbangi oleh Uni Soviet dengan membentuk persekutuan
militer Pact of Mutual Assistance and Unifield Command atau Pakta Warsawa.
2.
Perubahan di Bidang Sosial
a. Terbentuknya
United Nations (UN) atau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Berakhirnya
Perang Dunia II menyebabkan lahirnya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai
lembaga dunia penyempurnaan dari Liga Bangsa Bangsa (LBB). Lahirnya
Perserikatan Bangsa-Bangsa dilandasi adanya Charter of Peace (Piagam
perdamaian) diharapkan dapat menjamin keamanan dan ketertiban dunia, mencegah
terulangnya perang dunia, serta menjamin keselamatan dunia.
b. Semakin
kuat kedudukan golongan cerdik pandai. PD II menunjukkan bahwa peperangan tidak
dapat dimenangkan tanpa bantuan kaum cerdik pandai yang merupakan prajurit
tanpa senjata yang berjuang di laboratorium dengan penelitian-penelitian,
sehingga dapat ditemukan alat-alat perang modern seperti radar, peluru kendali,
bom atom, dan sebagainya. Bom atom berhasil mengakhiri PD II setelah sukses
diujicobakan di kota Hirosima pada tanggal 6 Agustus 1945 dan kota Nagasaki
pada tanggal 9 Agustus 1945.
3.
Perubahan di Bidang Ekonomi
a. Ekonomi dunia menjadi kacau:
Berakhirnya
Perang Dunia II menyebabkan keadaan ekonomi dunia kacau. Perang Dunia II telah
mengeksploitasi banyak tenaga kerja, modal, dan biaya perang sehingga ketika
perang berakhir keadaan perekonomian sangat berantakan. Lahirnya dua kekuatan
adidaya setelah perang dunia dengan sendirinya telah menyebabkan sistem ekonomi
dunia terbelah menjadi dua. Sistem ekonomi dunia setelah Perang Dunia II
terdiri atas sistem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi sosialis. Sistem
ekonomi kapitalis cenderung berkiblat dan didominasi oleh Amerika Serikat.
Sistem ekonomi sosialis cenderung berkiblat dan didominasi oleh Uni Soviet.
Negara-negara di Eropa Barat dan sebagian Asia, seperti Jepang, Singapura, dan
Korea selalu cenderung menggunakan sistem ekonomi kapitalis. Amerika Serikat
sebagai pemimpin kapitalis menyatakan bahwa sistem perekonomian kapitalis
merupakan sistem perekonomian terbaik di dunia. Hal itu disebabkan sistem
perekonomian kapitalis menekankan pada bentuk persaingan bebas sesuai nilai
liberal. Paham ekonomi kapitalis ini sangat bertentangan dengan paham ekonomi
sosialis. Paham ekonomi sosialis banyak diterapkan di negara-negara Eropa Timur
dan sebagian Asia, seperti Cina, Korea Utara, dan Vietnam. Pada sistem ekonomi
sosialis, peranan pemerintah sangat mendominasi. Bahkan, campur tangan
pemerintah dalam kegiatan perekonomian wajib dilaksanakan. Hak milik perorangan
atau pribadi sangat diabaikan. Jadi, semua kegiatan itu dipusatkan dan
diperuntukkan bagi negara. Hancurnya perekonomian dunia menyebabkan Amerika
Serikat dan Uni Soviet sebagai negara adidaya tampil memberikan bantuan
ekonomi. Namun, kedua negara adidaya itu tidak sekadar memberi bantuan ekonomi.
Dibalik pemberian bantuan ekonomi tersebut, kedua negara adidaya juga
memperluas pengaruh ideologinya. Presiden Amerika Serikat, Harry S. Truman
dengan dibantu Menteri Luar Negeri, Marshall menawarkan bantuan ekonomi ke
sejumlah negara Eropa Barat. Program bantuan ekonomi Amerika Serikat tersebut
dikenal dengan nama Marshall Plan yang dicetuskan pada tanggal 5 Juli 1947.
Negara-negara Eropa Barat yang menerima bantuan ekonomi melalui Marshall Plan
harus bersedia bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk meningkatkan produksi
secara maksimal, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan volume
perdagangan. Negara-negara Eropa Barat dengan memperoleh bantuan ekonomi melalu
Marshall Plan secara bertahap berhasil menata kembali keadaan perekonomiannya.
Bahkan, masyarakat Eropa Barat akhirnya dapat membentuk suatu badan kerja sama
ekonomi yang disebut Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) atau European Economic
Community (EEC) pada tanggal 25 Maret 1957 di Roma, Italia. Di dalam pertemuan
di Roma digariskan tujuan pembentukan Masyarakat Ekonomi Eropa, antara lain:
·
Meningkatkan perekonomian negara anggota
melalui kerja sama yang harmonis;
·
Memperluas bidang perdagangan;
·
Liberalisasi dalam perdagangan;
·
Menjaga keseimbangan perdagangan di
antara negara anggota;
·
Menghapus semua rintangan yang
menghambat laju perdagangan antaranggota;
·
Memperluas kerja sama perdagangan dengan
negara lain.
Pada awalnya Masyarakat Ekonomi Eropa beranggotakan
negara Jerman Barat, Prancis, Italia, Belgia, Belanda, dan Luksemburg. Namun,
pada konferensi MEE di Brusel, Belgia pada tanggal 22 Januari 1962
keanggotaannya bertambah dengan masuknya Inggris, Irlandia, Denmark, dan
Norwegia. Amerika Serikat juga berusaha memperluas paham ideologinya ke wilayah
lainnya. Misalnya, Amerika Serikat juga berusaha mendekati negara Yunani dan
Turki agar bersedia bergabung dalam ideologi liberalisme kapitalisme. Negara
Turki dan Yunani setelah berakhirnya Perang Dunia II mengalami kehancuran
bangunan dan keadaan ekonomi yang parah luar biasa. Kebetulan dana yang besar
itu dimiliki oleh Amerika Serikat yang cepat tanggap menghadapi situasi seperti
itu. Paket bantuan ekonomi dari Amerika Serikat segera dikucurkan kepada negara
Yunani dan Turki. Paket bantuan ekonomi tersebut dinamakan Truman Doctrine.
Dengan demikian, Amerika Serikat satu per satu berhasil meluaskan pengaruhnya
ke seluruh wilayah Eropa. Perang Dunia II tidak hanya berlangsung di Eropa,
tetapi juga berlangsung di wilayah Asia. Dengan begitu, setelah Perang Dunia II
berakhir kerusakan parah juga melanda wilayah Asia. Berbagai bangunan
berantakan dan keadaan ekonomi pun mengalami kelesuan seperti halnya wilayah
Eropa. Amerika Serikat begitu cepat tanggap dengan keadaan di wilayah Asia.
Amerika Serikat juga berusaha membantu keadaan negara-negara di wilayah Asia
melalui bantuan ekonomi dan militer. Paket bantuan Amerika Serikat kepada
negara-negara Asia disebut Mutual Security. Melihat aksi Amerika Serikat, Uni
Soviet sebagai kekuatan adidaya lainnya mencoba memberi perhatian kepada
negara-negara sekutunya di wilayah Eropa Timur dalam bentuk bantuan ekonomi.
Bantuan ekonomi yang maksudkan untuk membendung meluasnya pengaruh liberalisme
yang digagas oleh Menteri Luar Negeri Uni Soviet, Molotov. Oleh karena itu,
paket bantuan ekonomi dari negara Uni Soviet untuk negara-negara Eropa Timur
disebut Molotov Plan. Dengan bantuan ekonomi tersebut, negara-negara di Eropa
Timur berusaha menata kembali keadaan ekonominya. Pada perkembangan
selanjutnya, negaranegara di Eropa Timur membentuk lembaga kerja sama ekonomi
yang disebut Commintern Economi (Comicon). Negara-negara baru yang berada di
kawasan Asia, Afrika, dan Amerika Latin merasa bimbang menghadapi besarnya
pengaruh dua negara adidaya tersebut. Negara-negara baru itu memang membutuhkan
bantuan ekonomi yang tidak sedikit untuk membangun. Namun, di sisi lain mereka
juga tidak ingin terjebak untuk mengikuti ideologi kapitalisme atau komunisme.
Ada di antara negara-negara baru merdeka tersebut yang berusaha memperbaiki
keadaan dengan kekuatan sendiri, tetapi ada pula yang berusaha memperbaiki
dengan menjalin hubungan dengan bekas negara penjajahnya. Mereka berpikir yang
terpenting tidak masuk dalam blok kapitalis atau blok komunis. Namun,
negaranegara yang baru merdeka tersebut tidak jarang terjebak juga untuk
memilih ikut blok kapitalis atau komunis.
British Commonwealth atau Persemakmuran Inggris
merupakan contoh ikatan yang masih dilakukan antara negara Inggris dan negara
bekas jajahannya. Mereka menjalin kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan.
b. Jerman dan Jepang muncul kembali
sebagai negara industry: Sejalan
dengan upaya AS untuk mendapatkan pengaruh, maka bekas lawan politiknya, yaitu
Jerman dan Jepang diberikan modal untuk mengembangkan kembali industrinya yang
telah hancur akibat PD II. Hal ini juga dilandasi oleh rasa kekhawatiran bahwa
negara-negara yang kalah perang dan mengalami kesulitan ekonomi akan berpaling
ke Uni Soviet yang berhaluan sosialiskomunis. Adapun negara-negara baru di
Asia, seperti Korea Selatan, Hongkong (sekarang bagian dari RRC), Taiwan (Cina
juga menganggap sebagai bagian provinsinya yang membangkang), dan Singapura
berusaha memperbaiki keadaan ekonominya dengan menganut sistem liberal (pasar
bebas). Negaranegara tersebut sekarang tampil sebagai negara industri baru.
Negara di Asia yang terlebih dahulu berkembang menjadi negara industri
terkemuka adalah negara Jepang.
Bangsa
Jepang mulai berkembang menjadi bangsa yang maju dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi setelah terjadi peristiwa Restorasi Meiji. Peradaban Barat yang pada
saat itu lebih unggul dibandingkan peradaban bangsa Jepang dijadikan model
untuk mengejar ketertinggalannya. Banyak pemuda Jepang yang dikirim ke
negara-negara Barat untuk menimba ilmu pengetahuan dan teknologi. Sekembali
dari negara-negara Barat, mereka diharapkan mampu melakukan alih teknologi pada
bangsa Jepang. Bidang pendidikan mereka meniru pendidikan model Barat. Namun,
yang paling patut dihargai, Jepang tetap berpegang teguh pada tradisi dan
kebudayaan sendiri. Dengan demikian, mereka berteknologi Barat, tetapi tetap
berjiwa Jepang, suatu perpaduan yang unik dan menarik.
Tampaknya
pertarungan sengit dalam memperluas pengaruh antara blok kapitalis dengan
sistem ekonomi liberal dan blok komunis dengan sistem ekonomi sosialis lebih
menguntungkan blok kapitalis. Sistem liberal makin mendunia karena ditunjang
oleh berkembangnya arus globalisasi dalam berbagai perusahaan multinasional,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta munculnya organisasi kerja
sama ekonomi regional. Beberapa organisasi kerja sama ekonomi regional itu
adalah sebagai berikut.
·
APEC
·
AFTA
·
NAFTA
C.
Perkembangan Politik Dunia Masa
Perang Dingin
Berakhirnya
Perang Dunia II menyebabkan Amerika Serikat dan Uni Soviet keluar sebagai
pemenang perang dan muncul sebagai negara adikuasa/super power yang kemudian
memainkan peranan di panggung politik, ekonomi dan Hubungan Perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi dengan militer dunia internasional. Lahirnya kekuatan
adidaya baru yang mewakili kepentingan Blok Barat dan Blok Timur menimbulkan
suasana yang tidak representatif. Pertentangan di antara dua kekuatan dunia
tersebut melahirkan Perang Dingin (the cold war).
Keadaan
dunia setelah berakhirnya Perang Dunia II makin mencekam setelah Blok Barat
yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Blok Timur yang dipimpin Uni Soviet
saling berebut pengaruh. Berbagai unjuk kekuatan digelar oleh kedua kubu untuk
menjadi yang paling kuat di dunia. Pertentangan secara psikologi menyebabkan
dunia dalam suasana Perang Dingin.
1.
Faktor-Faktor
Penyebab Perang Dingin:
Pasca
PD II terjadilah perebutan pengaruh antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet
yang melahirkan Perang Dingin (Cold War) yang disebut juga sebagai ‘perang urat
syaraf’. Perang Dingin adalah suasana internasional yang penuh ketegangan dan
bermusuhan akibat konflik ideologi antara Blok Barat (liberal kapitalis)
pimpinan Amerika Serikat dan Blok Timur (sosialis komunis) pimpinan Uni Soviet
yang berkembang setelah Perang Dunia II berakhir.
Dampak
yang terjadi akibat Perang Dunia II sangat luas dan kompleks, baik menyangkut
aspek politik, ekonomi, sosial, maupun kebudayaan. Amerika Serikat dan Uni
Soviet yang berperan besar dalam mengakhiri Perang Dunia II tampil sebagai
kekuatan dunia. Karena merasa paling kuat dalam segala hal, kedua negara itu
saling berusaha memperluas pengaruh ke seluruh negara di dunia. Tujuannya
adalah mereka ingin menjadi nomor satu dan menjadi penguasa tunggal dunia.
Untuk tujuan tersebut, mereka melakukan segala hal, tetapi keduanya belum
pernah secara langsung berhadapan dalam perang terbuka. Persaingan dua kekuatan
adidaya dunia tersebut menimbulkan Perang Dingin.
2.
Penyebab
Terjadinya Perang Dingin:
Secara
umum, Perang Dingin terjadi akibat dipicu oleh hal-hal sebagai berikut.
a. Perbedaan
dan Pertentangan Ideologi Amerika Serikat adalah negara yang berideologi
liberal kapitalis, sedangkan Uni Soviet adalah negara yang berideologi sosialis
komunis. Sejak awal kelahirannya, paham sosialis komunis memang tidak sejalan
dengan paham liberal kapitalis. Bahkan, kelahiran sosialis komunis memang
dipicu adanya liberal kapitalis yang pada waktu itu bertindak sewenang-wenang.
Akibat perbedaan ideologi, setelah musuh bersama (Jerman) dapat mereka
lenyapkan dalam Perang Dunia II, pertentangan ideologi kembali terjadi.
Akibatnya, kedua kekuatan adidaya tersebut berusaha saling mengalahkan. Salah
satu caranya adalah memengaruhi negara-negara lain untuk bergabung dalam
kelompoknya. Oleh karena itu, dunia ini akhirnya seolah-olah terbagi menjadi
Blok Barat yang berpaham liberal kapitalis dengan Amerika Serikat sebagai
pemimpinnya, dan Blok Timur yang berpaham sosialis komunis dengan Uni Soviet
sebagai pemimpinnya.
b. Perebutan
Dominasi Kepemimpinan. Amerika Serikat dan Uni Soviet saling berusaha menjadi
pemimpin dunia. Mereka memimpikan dapat berkuasa dan memimpin dunia seperti
masa kejayaan Inggris dan Prancis pada masa imperialis kuno. Namun, kekuasaan
yang biasanya dilakukan pada masa imperialis kuno sekarang sudah tidak mereka
lakukan lagi. Amerika Serikat dan Uni Soviet berusaha menjadi pemimpin dunia
dengan cara baru, misalnya dengan kekuatan ekonominya. Dengan demikian, Amerika
Serikat dan Uni Soviet tampil sebagai imperialis muda. Amerika Serikat dengan
kekuatan ekonominya berusaha memengaruhi negara-negara lain khususnya yang baru
merdeka dengan paket bantuan ekonomi. Pemerintah Amerika Serikat beranggapan
bahwa negara yang rakyatnya hidup makmur dapat menjadi tempat pemasaran hasil
industrinya. Selain itu, rakyat yang hidupnya telah makmur juga akan menjauhkan
dari pengaruh sosialis komunis. Hanya kemiskinan yang menjadi ladang subur bagi
perkembangan sosialis komunis. Sedangkan Uni Soviet yang mempunyai kekuatan
ekonomi, tetapi tidak sebesar Amerika Serikat juga berusaha membentengi
negara-negara yang telah mendapat pengaruhnya. Paket bantuan ekonomi Uni Soviet
juga diberikan guna memperbaiki keadaan ekonomi negara-negara tersebut. Selain
itu, Uni Soviet juga berusaha mendekati rakyat yang sedang melakukan perjuangan
nasionalnya dengan mengirimkan para tenaga ahli dan juga berbagai Peralatan Militer.
3. Bentuk–Bentuk Perang Dingin:
Perebutan
pengaruh antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet meliputi bidang politik,
ekonomi, militer, dan ruang angkasa.
a. Bidang
Politik. Pihak AS berusaha menjadikan negara-negara yang baru merdeka dan
negara-negara sedang berkembang menjadi sebagai negara demokrasi dengan tujuan
agar hak-hak asasi manusia dapat terjamin. Untuk negara yang kalah perang yaitu
Jerman dan Jepang dikembangkan paham demokrasi dan system Hubungan perekonomian
kapitalisme. Sedangkan pihak US mengembangkan paham sosialisme-komunisme dengan
pembangunan ekonomi rencana lima tahun dengan cara diktator, tertutup. Dengan
sistem ini US dikenal sebagai ‘negaratirai besi’, sedangkan negara di bawah
pengaruhnya di Asia yaitu Cina mendapat julukan ‘negara tirai bambu’.
b. Bidang
Ekonomi. AS dan US saling memperebutkan pengaruhnya dengan menjadi pahlawan
ekonomi yaitu menjadi negara kreditur dengan memberikan bantuan, pinjaman
kepada negara-negara berkembang, seperti Mashall Plan (Eropean Recovery
Program) yakni bantuan ekonomi dan militer kepada negara-negara di kawasan
Eropa Barat. Selain itu Presiden Henry S Truman memberikan bantuan teknis dan ekonomi
khusus kepada Turki dan Yunani, yang dikenal dengan Truman Doctrin.
c. Bidang
Militer. Perebutan pengaruh antara AS dengan US dalam bidang militer dalam
bentuk pakta pertahanan militer. Berlangsungnya Perang Dingin menyebabkan
Amerika Serikat dan Uni Soviet saling curiga satu dengan yang lain. Untuk
mengantisipasi kemungkinan terjadinya perang terbuka, kedua negara adidaya
beserta para sekutunya saling memperkuat pertahanan dan militernya. Amerika
Serikat beserta para sekutunya berusaha membentuk ikatan militer guna
menghadapi serangan Uni Soviet. Pada masa Perang Dunia II berkembang opini
dunia bahwa pasukan Uni Soviet lebih unggul jumlah personel dan
persenjataannya. Hal itu dibuktikan dengan keberhasilan pasukan Uni Soviet
dalam menghentikan gerakan pasukan Jerman di wilayah Eropa Timur. Hal itu
berlaku sebaliknya, Amerika Serikat tersendat-sendat menghentikan laju pasukan
Jerman di Eropa Barat meskipun dibantu Inggris. Di kawasan Atlantik Utara,
Amerika Serikat bersama sekutunya Inggris, Prancis, Belanda, Belgia,
Luksemburg, Norwegia, dan Kanada, setuju untuk membentuk persekutuan militer
bersama. Persekutuan militer itu disebut North Atlantic Treaty Organization
(NATO) yang berdiri tahun 1949. Keanggotaan NATO diperluas lagi dengan masuknya
Italia dan Islandia, Yunani, dan Turki (1952) serta Jerman Barat (1955). Di
dalam NATO terdapat ketentuan bahwa serangan terhadap salah satu negara anggota
dianggap sebagai serangan terhadap keseluruhan sehingga semua negara anggota
wajib saling memberi bantuan. Amerika Serikat juga berusaha menggelar kekuatan
militernya di kawasan Timur Tengah dan Asia Selatan. Untuk keperluan itu,
Amerika Serikat bersama Turki, Irak, Iran, dan Pakistan membentuk kerja sama
militer. Nama kerja sama militer itu adalah Middle East Treaty Organization
yang disingkat METO atau dikenal dengan CENTO (Central Treaty Organization)
yang berdiri tahun 1959 yang semula bernama Pakta Bagdad (1955). Untuk menahan
laju perluasan komunis di Asia Tenggara, Amerika Serikat membentuk kerja sama
militer yang disebut South East Asia Treaty Organization atau SEATO. Pada tahun
1954, kerja sama militer itu terdiri atas negara Amerika Semangat Produktivitas
Serikat, Inggris, Prancis, Australia, Thailand, Filipina, dan Selandia Baru.
Sementara itu, laju komunis di Pasifik Selatan coba dihambat Amerika Serikat
dengan membentuk kerja sama militer pula. Kerja sama pertahanan di Pasifik
Selatan disebut ANZUS (Australia, New Zeland, and United States) dengan anggota
AS, Australia dan New Zeland yang didirikan atas dasar Tripatite Security
Treaty pada tanggal 1 September 1951. Sedangkan Uni Soviet berusaha mengimbangi
kekuatan militer Blok Barat dengan membentuk kerja sama militer pula. Pada 14
Mei 1955 Uni Soviet bersama Mongolia, Polandia, Cekoslowakia, Bulgaria, Rumania,
dan Jerman Timur membentuk Pact of Mutual Assistance and Unifield Command atau
dikenal dengan sebutan Pakta Warsawa.
d. Bidang
Ruang angkasa. Perebutan pengaruh antara AS dengan US juga melanda pada
kecanggihan teknologi ruang angkasa lebih lanjut di bahas pada subbab
eksploitasi teknologi ruang angkasa.[gs]
D. Hubungan Pemerintahan Komunis di Cina, Perang Korea, dan Revolusi Kuba dengan Perluasan Perang Dingin ke Luar Eropa
Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai negara adidaya baru setelah perang dunia masing-masing saling berusaha memperluas pengaruhnya ke seluruh penjuru dunia. Berbagai cara mereka lakukan untuk meluaskan pengaruh itu. Bantuan ekonomi, tenaga ahli, bahkan peralatan perang mereka berikan asalkan negara tersebut bersedia menjadi pengikutnya. Usaha melakukan pengaruh dan mencari kawan sebanyak-banyaknya tidak hanya dilakukan di kawasan Eropa, tetapi juga keluar Eropa.
Wilayah Asia yang mempunyai jumlah penduduk padat dan kekayaan melimpah menjadi incaran utama kedua negara adidaya. Apalagi, negara-negara di kawasan Asia mayoritas merupakan negara yang baru merdeka setelah Perang Dunia II sehingga menjadi sasaran empuk untuk memperluas pengaruh. Negara-negara baru tersebut tentunya membutuhkan modal besar untuk memperbaiki keadaan dan menjalankan pemerintahan. Sementara itu, kedua negara adidaya tersebut memiliki apa yang dibutuhkan oleh negara-negara baru. Ibarat saling menguntungkan, terjadilah hubungan antara negara-negara baru dan negara adidaya.
1. Pemerintahan Komunis di Cina
Pada akhir tahun 1949, Amerika Serikat sebagai pemimpin Blok Barat (liberal kapitalis) dikejutkan dengan telah meluasnya pengaruh sosialis komunis di wilayah Asia. Keterkejutan negara adidaya Amerika Serikat disebabkan oleh kemenangan komunis di daratan Cina. Kemenangan komunis di Cina menyebabkan lahirnya negara komunis Cina dengan nama Republik Rakyat Cina (RRC).
2. Perang Korea
Lahirnya kekuatan adidaya baru setelah Perang Dunia II, yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet, menyebabkan perdamaian dunia yang diharapkan tidak dapat terwujud dengan segera. Amerika Serikat dan Uni Soviet saling berebut dan memperluas pengaruh ke seluruh dunia akibat perbedaan ideologi yang dimiliki. Pertikaian tersebut salah satunya adalah berdampak pada terjadinya Perang Korea. Perang saudara di Korea tersebut menyebabkan wilayahnya sampai saat ini masih terbagi atas Korea Utara dan Korea Selatan.
3. Revolusi Kuba
Kuba adalah negara pulau yang terletak di Teluk Meksiko, Laut Karibia.Kuba merupakan negara yang terkenal dengan cerutunya. Kuba sebelumnya juga lama menjadi jajahan Spanyol. Pada masa Perang Dingin, Kuba yang letaknya sangat strategis juga tidak luput dari incaran perluasan pengaruh dan ideologi negara adidaya. Kuba merupakan negara republik komunis pertama yang berada di belahan bumi Barat. Letak Kuba yang dekat dengan negara Amerika Serikat menjadi ancaman serius bagi Amerika Serikat.
E.
Perkembangan
Teknologi Persenjataan dan Ruang Angkasa pada perang dingin
Hubungan
Perkembangan Teknologi Persenjataan dan Ruang Angkasa dengan Kondisi Keamanan
Dunia pada Masa Perang Dingin
Berakhirnya
Perang Dunia II menyebabkan kekuatan dunia terbagi atas dua blok, yaitu Blok
Barat pimpinan Amerika Serikat dan Blok Timur pimpinan Uni Soviet (Rusia). Kedua blok ini saling bersaing demi
merebut pengaruh dalam berbagai bidang kehidupan manusia.
1. Perkembangan Teknologi Persenjataan:
Persaingan yang paling mencolok
dalam masa perang dingin adalah dibidang militer. Kedua negara adidaya itu
saling berlomba menciptakan berbagai senjata yang mutakhir dan mematikan,
misalnya bom.
Bom adalah
senjata ledak yang lazim digunakan dalam perang. Bom terdiri atas wadah logam yang diisi dengan bahan peledak
atau bahan kimia yang bisa melukai dan menewaskan orang serta merusak gedung,
bangunan dan benda-benda lain di sekitarnya.
Bom atom dibuat pertama kali oleh
Amerika Serikat pada tanggal 16 Juli 1946 di alamo Gardo, New Moxico. Kemudian
dipakai untuk menghancurkan kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang. Tenaga atom
yang ditimbulkan bom ini akan menimbulkan radiasi yang dalam jumlah basar dapat
berakibat fatal. Selain itu, debu radioaktif dan endapan dari awan yang tertiup
dan berterbaran di daratan dapat mengakibatkan kerusakan tanaman serta
membinasakan hewan dan manusia. Pada jangka panjang ledakan bom atom
akan mengakibatkan kanker dan kematian pada manusia serta akan mengalami
kerusakan genetis.
Pada tahun 1949
Uni Soviet juga berhasil menciptakan dan melakukan uji coba peledakan bom
atomnya. Sehingga menimbulkan kecemasan pada Amerika Serikat dan berusaha
mencari dan menciptakan bom tandingannya dan akhirnya berhasil menciptakan bom
hidrogen. Bom hidrogen mendapatkan tenaga dari penggabungan inti-inti atom
hidrogen berat deuteron. Ledakan yang ditimbulkan oleh bom hidrogen jauh lebih
dahsyat dibanding bom atom karena bom ini akan menghasilkan bola api dan memunculkan
awan cendawan. Bom hidrogen proses fusinya dapat dimanfaatkan untuk maksud
pertahanan dan tujuan damai. Pada tahun 1953 Uni Soviet juga berhasil
menciptakan dan mengembangkan bom hidrogennya.
Kedua negara
adidaya ini berlomba-lomba menciptakan bom dan persenjataan nuklir. bom nuklir
adalah sebuah bom yang memiliki daya ledak luar biasa yang berasal dari
peristiwa pembelahan dan penggabungan inti-inti atom. Efek yang ditimbulkan
merupakan akibat dari pelepasan energi yang sangat besar dalam waktu singkat.
Persenjataan nuklir adalah persenjataan dalam kategori nonkonvensional yang
daya ledaknya berasal dari energi yang dihasilkan oleh reaksi nuklir. Bom ini
sangat membahayakan umat manusia.
Usaha untuk
menyelesaikan Perang Dingin ini adalah dengan bekerja sama dalam bidang
pertahanan dan keamanan. Organisasi pertahanan yang dibentuk selama Perang
Dingin, seperti SEATO, ANZUS, NATO, dan Pakta Warsawa. Selain tiu juga
dilakukan perundingan yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet
melalui Strategic Arms Talks (SALT)
atau Perundingan Pembatasan Persenjataan Strategi dan Strategic Arms Reduction Treaty (START) atau Perundingan
Pengurangan Persenjataan Strategi.
Perundingan SALT secara umum bertujuan
untuk :
a.
Memperkecil kemungkinan terjadinya perang
nuklir
b.
Apabila perang tidak dihindarkan,
diharapkan akibatnya tidak terlalu menghancurkan
c.
Menghemat biaya pertahanan
d.
Mencegah terjadinya perlombaan senjata
strategis
Bentuk
persetujuan yang dicapai :
a.
Perjanjian
Nonpoliferasi Nuklir (Nonpoliferation
Treaty): Dilaksanakan pada tahun 1968 yang diikuti oleh negara Inggris,
Amerika Serikat, dan Uni Soviet yang menyepakati bahwa mereka tidak akan
menjual senjata nuklir atau memberikan informasi kapada negara-negara
nonnuklir.
b.
Perundingan Pembatasan Persenjataan
Strategi (Strategic Arms Talks/SALT
I): Ditandatangani oleh Richard Nixon,
Presiden Amerika Serikat dan Leonid Breshnev, Sekjen Partai Komunis Uni Soviet
pada tanggal 26 Mei 1972. Menyepakati untuk :
1)
pembatasan
terhadap sistem pertahanan antipeluru kendali (Anti-Balistic Missiel=ABM)
2)
Pembatasan
senjata-senjata ofensif strategis
c. Perundingan Pengurangan Persenjataan
Strategi (Strategic Arms Reduction Treaty
/START): Dilakukan oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet pada tahun 1982 yang
menyepakati bahwa kedua negara adidaya akan memusnahkan persenjataan nuklir
yang dapat mencapai sasaran jarak menengah.
2. Pengeksploitasian Ruang Angkasa
a.
Persaingan antara Amerika Serikat dan
Uni Soviet: Teknologi penerbangan antariksa terjadi ketika era Perang Dingin
dan persaingan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet (Rusia). Teknologi roket
yang merupakan dasar dari sistem penerbangan antariksa pada mulanya
dikembangkan untuk keperluan persenjataan. Diciptakan oleh ilmuan Jerman
bernama Wehrner Von Braun.
Rusia unggul
lebih dahulu dengan keberhasilannya meluncurkan satelit yang pertama di dunia
dengan nama Sputnik I pada 4 Oktober 1957 dan pada tanggal 31 Januari 1958
Amerika Serikat juga berhasil meluncurkan satelit pertamanya yang bernama
Explorer serta pada tanggal 12 April 1961 Rusia kembali meluncurkan manusia
pertama ke angkasa luar yang bernama Yuri Alekseyivich Gagarin, seorang mayor
Angkata Udara Rusia yang meluncur dengan kapsul Vostok I. Kemudian disusul oleh
Amerika Serikat yang meluncurkan astronaut pertamanya, Alan B Shepard dengan
kapsul Mercury 7. Kemudian Amerika Serikat berhasil mengirim pesawat pengorbit
pada tanggal 20 Februari 1962 dengan kapsul Friensip 7 yang diwakili oleh
Letkol. John Herschel Glenn.
Rusia mengirim
wahana tak berawak Lunik II pada 14 September ke bulan karena peralatannya
rusak akibat hard landing jadi tidak mampu mengirim data apaun ke bumi. Pada
Februari, Rusia juga mendaratkan wahananya Lunik IX secara Soft landingdi
bulan. Sementara itu, Amerika Serikat juga berhasil melakukan pendaratan lunak
pada tahun 1966. Setahun kemudian, berhasil mengirim gambar TV pertama dari
permukaan bulan. Puncaknya pada 17 Juli 1969, ketika Neil Amstrong dan Edwin
Aldrin adalah orang pertama yang menginjakkan kaki di bulan melalui misi Apollo
11. kemudian dilanjutkan dengan misi Apollo 12 (November 1969), Apollo 14
(Februari 1971), Apollo 15 (Agustus 1971), Apollo 16 (April 1972) dan Apollo 17
(Desember 1972). Sementara
itu, Rusia pernah mengirim modul Lunkhod I pada 17 November 1970. Modul berupa
robot yang dikendalikan dari bumi.
Persaingan
antara Amerika Serikat dan Uni Soviet terus berlanjut dalam bidang penguasaan
ruang angkasa. Akibatnya, pengiriman misi berawak membutuhkan biaya yang sangat
besar. Selain itu cara ini sangat beresiko karena jika terjadi kecelakaan di
ruang angkasa akan mustahil untuk melakukan pertolongan. Maka pada tahun
1970-an, NASA mulai mengembangkan pesawat ulang-alik. Amerika Serikat kembali
meluncurkan pesawat ulang-alik pertamanya, Columbia pada bulan Juni 1981.
Pesawat ulang-alik Challenger meledak
saat peluncuran pada tanggal 28 Februari 1986 dan menewaskan 7 orang awak.
Kemudian juga terjadi kecelakaan yang menimpa Columbia I, Februari 2003, ketika
itu pesawat meledak di udara sesaat setelah memasuki atmosfir bumi dalamproses
pendaratan.
Rusia juga sempat mengembangkan
pesawat ulang-aliknya sendiri yang barnama Buran
(Badai Salju). Tahun 1988, Buran sempat diuji cobakan dalam sebuah penerbangan
tanpa awak. Akibat dari krisis politik maupun ekonomi yang melanda Rusia
akhirnya proyek ini dibubarkan. Pecahnya Uni Soviet membawa malapetaka bagi
program antariksa Rusia.
Kini, Amerika
Serikat dan Rusia bersama-sama dengan negara maju lainnya bahu-membahu
mengembangkan Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station) . selain itu teknologi roket tidak
lagi merupakan monopoli Amerika Serikat dan Rusia. Tercatat negara-negara
seperti Jepang, India, Cina, dan Uni Eropa juga telah berhasil mengembangkan
teknologi roketnya sendiri.
b.
Perkembangan di Cina: Cina berhasil
mengirim manusia ke orbit dengan Roket Long March 2F yang membawa kapsul Shenzhou V. Roket Long March 2F merupakan kendaraan peluncur hasil
pengmbangan para ilmuan Cina dan merupakan roket konvensional bertingkat tiga
dengan empat roket tambahan pada tingkat pertama yang berfungsi sebagai booster.
c.
Perkembangan di Indonesia: Indonesia
belum terlibat langsung dalam eksplorasi ruang angkasa, tetapi Indonesia sudah
mempunyai pengalaman dalam pengeksploitasi teknologi ke antariksa. Pada tanggal
9 Juli 1976 indonesia berhasil meluncurkan satelit Palapa A1 dan pada tanggal
19 juni 1983 satelit Palapa B1 juga berhasil diluncurkan ke antariksa. Pada er
1980-an, Indonesia bahkan sempat menyiapkan astronautnya untuk mengikuti misi
ulang-alik tetapi karena tejadi bencana Challenger
misi ini dibatalkan. Pada tahun 2003, Indonesia juga mulai berancang-ancang
membuat satelit mikro melalui kerja sama dengan Universitas Berlin, Jerman.
Namun pengembangan roket ini kurang berhasil dan akhirnya dihentikan.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan
IPTEK pada masa perang dunia Ke-II sangat berpengaruh karena sebagai tanggapan
dari rangsangan kebutuhan militer yang mendesak, seperti digunakannya Bom Atom
dan alat-alat perang lainnya sebagai alat pertahanan untuk mempertahankan
wilayah dari serangan musuh. Teknologi berperan penting dalam menentukan hasil
dari Perang Dunia II.
Sebagian besardikembangkan selama
bertahun-tahun dari tahun 1940 – 1945, beberapa teknologi dikembangkan sebagai
tanggapan untuk pembelajaran berharga selama perang dan beberapa mulai
dikembangkan sebagai tanda berakhirnya peperangan.
DAFTAR
PUSTAKA
Selamat siang
BalasHapusPerkenalkan saya Okta dari ForexMart
Setelah melihat website Anda, kami tertarik untuk mengajak Anda sebagai partner online kami. Info lengkapnya dapat anda lihat di website kami www.forexmart.com
Besar harapan saya kerjasama kita dapat berjalan dengan baik dan saling menguntungkan satu sama lain. Bila ada yang kurang jelas, jangan sungkan untuk menghubungai saya lagi melalui email okta@forexmart.com
Kami tunggu balasan Anda
Salam dan terima kasih
Regards
Okta
Business Development